Pesan Produk Sekarang

IDEAFEST CONFERENCE 2011 -after lunch-

Setelah makan siang, Andy F. Noya mengungkapkan tentang bagaimana orang-orang kreatif terkadang berteriak-teriak histeris dan penuh harap tentang permodalan. Bank-bank atau pemodal lokal terkadang masih memandang karya kreatif sebagai kerja-kerja yang harus sesuai dengan aturan perkreditan perbankan. Hal ini yang membuat karya kreatif dari orang-orang kreatif tidak bisa berkembang pesat. ”Kurang pendanaan,” katanya.


Andy F. Noya mengajak diskusi Menteri M.S Hidayat, Sandiaga S. Uno dan Peter F. Gontha. Dalam set panggung yang gelap, Andy F. Noya menghadapi serangan tweet dari peserta yang rupanya di upload oleh panitia. Juga dengan kelakar khas Andy F. Noya, sesi diskusi dimulai dan di cairkan sepopuler mungkin. M.S Hidayat ditanya mengenai industri kreatif.
..................



. . . . . .bersambung ya . . . .



 . . . .  .

M.S Hidayat menyatakan terkait industri kreatif yang 14 bagian harus dapat di lindungi oleh pemerintah. Hal ini yang menjadi perhatian pemerintah. Perlindungan ini berupa hak kekayaan intelektual. Andy menyatakan bahwa selama ini ada penyempitan bahwa industri kreatif itu hanya pada kerajinan tangan. ”Bagaimana pemerintah memayungi 14 industri kreatif ini agar berkembang?” tanya Andy F. Noya.

Pemerintah sedang berusaha untuk membantu industri kreatif. Namun memang untuk permasalahan pendanaan, pihak perbankan masih ketinggalan untuk menangkap peluang ini. Contoh kasus pada adanya kreator animasi yagn membutuhkan modal dari bank di Indonesia. Dia tidak mendapatkan pendanaan modal karena persyaratan collateral atau jaminan utang. Akhirnya sang animator tersebut mendapatkan permodalan dari bank Singapura dan berkembang usahanya disana.

Seorang pelaku industri kreatif menurut M.S Hidayat sebenarnya memiliki aset yang sepadan dengan jaminan yang diminta oleh bank. Aset tersebut adalah aset intangible. Aset yang kata Glenn Fredly adalah ”talent”. Hal ini lah yang menjadi tantangan bagi regulasi perbankan dan pemerintah.

Andy memberikan ilustrasi mengenai karya kreatif radio kayu yang bertemu dengan Rahmat Gobel yang berada di Panasonic. Radio kayu tersebut bila dijual secara lokal mungkin hanya seharga 300 rb. Namun karena bertemu dengan entitas bisnis Rahmat Gobel, produk kreatif tersebut dapat di ekspor dan bernilai jual tinggi.

Hal ini lah yang menjadi pembicaraan Peter F. Gontha. Peter F. Gontha yang memiliki passion kuat pada bisnis dan Jazz ini mengungkapkan di dunia ini ada empat tipe negara. Negara yang kaya seperti australia, inggris dsb. Ada negara yang miskin tapi orang2nya kaya, seperti singapura dll. Ada negara yang miskin dengan orang2nya yang juga miskin. Kreatiftas Indonesia ini dapat dikembangkan dengan dukungan pemerintah.

”Saya adalah musisi yang gagal,” ujar Peter F. Gontha. Hal inilah yang mendorong saya untuk terus menggerakkan Java Jazz. Java Jazz ini meski pada awal-awal tumbuhnya selalu rugi, tetap digerakkan oleh passion Peter F. Gontha. Karena berlandas passion ini, kreativitas untuk marketing dan penyelenggaraan Java Jazz. Pendekatan yang dilakukan Peter F. Gontha untuk merealisasikan passionnya ini dilakukan dengan cara-cara yang personal. Hal inilah yang dilakukan Java Jazz menarik dukungan media untuk ikut serta menyebarluaskan performance Java Jazz. Industri dan krativitas ini harus selaras.

Sandiaga S. Uno menyatakan bahwa peluang bagi industri kreatif untuk mendapatkan pendanaan bank seperti menunggu Godot. Hal ini lah yang menjadi tantangan bagi para pelaku industri kreatif. Bila pemodal ventura dulu sempat mencicipi pelaku kratif, sekarang mereka beralih dengan usaha-usaha seperti pendanaan kredit motor dan sebagainya. Saat ini dibutuhkan angel investor dan iklim usaha permodalan ventura yang sesuai dengan karakter industri kreatif.


Indonesia sekarang selalu tumbuh 7 juta kalangan menengah. Bahkan Indonesia menjadi pasar terbesar kedua bagi Blackberry setelah AS. Hal ini bahkan terjadi hanya karena tekanan tren. Menurut Sandi, semakin meningkat kelas menengah (80 jt orang ) dari 240 juta populasi Indonesia, membutuhkan produk dan jasa lifestyle dan proses bisnis yang tidak hanya terkait dengan kerajinan tangan. Contoh kajian diskusi yang saat ini sedang berkembang di kalangan kelas menengah adalah sepeda. Hal ini adalah hasil pemetaan tren di masa depan.
...............

 
Menurut Sandiaga S. Uno, kegagalan itu adalah part of industry crative. Di Silicon Valley, pemodal ventura berani mendanai 10 entreprenuer yang ternyata kedepannya hanya 20 persen yang berhasil. Namun keberhasilan 20 persen ini bila kata Pareto (saya ingat ini ketika kaji buku Rhenald Kasali di kelas Pak Hirmana) bahkan bisa mengganti kerugian kegagalan pinjaman dan memberi untung lebih…

Apa yang menjadi kunci dari talkshow ini adalah pada kolborasi. Entah itu kolaborasi pemerintah, pelaku industri kreatif, ataupun pemodal dan pasar. “Para pelaku industri harus berkolaborasi dengan pihak-pihak lain,“ ujar M.S Hidayat tegasnya menutup sesi diskusi. 

Andy F. Noya dengan kelakar terahirnya menceritakan bagaimana orang Amerika menyatakan bahwa mereka telah melakukan pengeboran sedalam 200 m kedalam tanah dan menemukan tembaga. Mereka mengatakan bahwa dua ratus tahun yang lalu mereka (orang Amerika) sudah menggunakan kawat tembaga untuk berkomunikasi.  

Lain lagi dengan orang Inggris. Mereka mengatakan bahwa dalam pengeboran bersejarah, mereka menemukan kaca. Hal ini menjadi klaim bahwa mereka menggunakan serat optik untuk komunikasi mereka. 

Apa yang terjadi dengan salah seorang wakil Indonesia? Mereka menyatakan bahwa setelah melakukan pengeboran tanah yang dalam, mereka tidak menemukan apa-apa. Loh?! Dengan bangga wakil Indonesia menyatakan bahwa, ”200 tahun yang lalu kami sudah menggunakan wireless untuk berkomunikasi!!”
 ..............................................................



Sesi talkshow dengan Andy F. Noya dan pembicara dilanjutkan dengan penampilan Yogyakarta Broadway. Mau tahu ini? Datang saja ke Malioboro setiap libur sekolah. Sebelum ini saya juga sudah memperhatikan Stefan Sagmeister mondar-mandir memperhatikan panggung. Perencanaan panitia, sesi terakhir adalah ”Long Live Idealism” seorang Stefan Sagmeister. Seorang Johny Deep dunia desain yang rangkaian karyanya dapat dikatakan mewakili era desain dan tipografi sekarang ini. (im)

 ..........................................................

Koleksi Produk Lainnya :

 
Copyright © 2018. BukaBaju Template - Design: Gusti Adnyana